Atas

Tidak Ada Pembangunan Tanpa Perencanaan, Tidak Ada Perencanaan Tanpa Data dan Informasi, Tidak Ada Data Tanpa Penelitian

KONTAK PERSON

Berangkat dari Keprihatinan karena web resmi tidak jalan maka mencoba menyajikan tampilan web dengan asal2an yang penting upto date (update) dan bisa membantu sharing informasi kegiatan Bappeda Kabupaten Bitar.
"Siapa menguasai informasi dia menguasai dunia dan
Siapa mengendalikan informasi dia mengendalikan dunia" Information is Power (
Rupert Murdoch)


Petruk adalah anak Gandarwa (sebangsa jin), menjadi anak angkat kedua Semar setelah Gareng.Nama lain Petruk adalah Kanthong Bolong, artinya suka berdema. Doblajaya, artinya pintar. Diantara saudaranya (Gareng dan Bagong) Petruklah yang paling pandai dan pintar bicara.
Petruk tinggal di Pecuk Pecukilan. Ia mempunyai satu anak yaitu Bambang Lengkung Kusuma (seorang yang tampan) istrinya bernama Dewi Undanawati. Sebagai punakawan Petruk selalu menghibur tuannya ketika dalam kesusahaan menerima cobaan, mengingatkan ketika lupa, membela ketika teraniaya. Intinya bisa momong, momot, momor,mursid dan murakabi.
1. momong ………………………………. artinya bisa mengasuh.
2. momot ………………………………… artinya dapat memuat segala keluhan tuannya, dapat  
    merahasiakan masalah.
3. Momor ……………………………….. artinya tidak sakit hati ketika dikritik dan tidak mudah bangga
    kalau disanjung.
4. Mursid ………………………………… artinya pintar sebagai abdi, mengetahui kehendak tuannya.
5. Murakabi …………………………….. artinya bermanfaat bagi sesama.

Petruk adalah simbol dari kehendak, keinginan, karsa yang digambarkan dalam kedua tangannya. Jika digerakkan, kedua tangan tersebut bagaikan kedua orang yang bekerjasama dengan baik. Tangan depan menunjuk ke atas, memilih apa yang dikehendakinya, sedangkan tangan belakang menggenggam erat-erat apa yang telah dipilih. Petruk memiliki nama alias, yakni Dawala. Dawa artinya panjang, la, artinya ala atau jelek. Sudah panjang, tampilan fisiknya jelek. Hidung, telinga, mulut, kaki, dan tangannya panjang. Petruk Kanthong Bolong, menggambarkan bahwa Petruk memiliki kesabaran yang sangat luas, hatinya bak samodra, hatinya longgar, plong dan perasaannya bolong tidak ada yang disembunyikan, tidak suka menggerutu dan ngedumel. Dawala, juga menggambarkan adanya pertalian batin antara para leluhurnya di kahyangan (alam kelanggengan) dengan anak turunnya. Petruk Kanthong Bolong wajahnya selalu tersenyum, bahkan pada saat sedang berduka pun selalu menampakkan wajah yang ramah dan murah senyum dengan penuh ketulusan. Petruk mampu menyembunyikan kesedihannya sendiri di hadapan para kesatria bendharanya. Sehingga kehadiran petruk benar-benar membangkitkan semangat dan kebahagiaan tersendiri di tengah kesedihan.  

Petruk mdari ratu karena tidak kuat godaan. Petruk "Raja" berjejuluk Prabu Welgedhuwelbeh. Dengan segala kekocakan dan kekoplakannya ia memimpin kerajaan Lojitengara. Tertusaja Kerajaan Lojitengara menjadi Dhedel-dhuwel. Ki dhalang dengan lincah dan kocak menceriterakan kelakuan Petruk yang mendapat kesempatan menjadi ratu ini. Antara lain rokoknya cerutu, hidungnya pakai cincin, duduknya jegang (kaki diangkat) dan lain-lain disesuaikan dengan perkembangan jaman. Banyak orang yang mendadak kaya kelakuannya seperti “Petruk dadi ratu ini” yang dalam peribahasa Jawa disebut “Kere munggah bale”. Bale adalah ambin. (Baca: Dua peribahasa dengan "kere")

Mengapa Petruk bisa jadi ratu, karena ia dititipi Jimat Kalimasada yang dicuri Mustakaweni (baca: Tuladha dari Mustakaweni, Bambang Priyambada dan Petruk). Jimat atau Jamus Kalimasada adalah pusaka Yudistira sebagai sipat kandel. Dalam perang tanding antara Mustakaweni dan Bambang Priyambada (anak Harjuna) yang sama saktinya, berkali-kali Jamus Kalimasada pindah tangan, sampai ketika terakhir bisa dibawa Bambang Priyambada segera dititipkan Petruk (Bambang Priyambada masih harus melanjutkan pertarungannya melawan Mustakaweni). Perhitungannya, Petruk pasti dapat dipercaya.

Ternyata Petruk moodnya sedang beda. Dia malah melarikan Jamus Kalimasada. Dengan Azimat itu dia berhasil menguasai kerajaan Lojitengara. Melebarkan sayapnya, mengalahkan semua termasuk ksatria Pandawa dan Korawa, akhirnya dikalahkan oleh Bagong. Insyaflah petruk.
Setelah terbuka semua Petruk ditanya oleh Kresna mengapa ia bertindak seperti itu. ia beralasan bahwa tindakan itu untuk mengingatkan tuannya bahwa segala perilaku harus diperhitungkan terlebih dahulu. Contohnya saat membangun candi Sapta Arga, kerajaan ditinggal kosong sehingga kehilangan jimat Kalimasada. Bambang Irawan jangan mudah percaya kepada siapa saja. Kalau diberi tugas sampai tuntas jangan dititipkan kepada siapapun. Setelah menjadi raja jangan sombong dan meremehkan rakyat kecil, karena rakyat kecil kalau sudah marah/ memberontak pimpinan bisa berantakan. Dengan cara inilah Petruk ingin menyadarkan tuannya, karena kalau secara terang-terangan pasti tidak dipercaya bahkan mungkin dimarahi.
Bagaimanapun Petruk merasa bersalah, kemudian ia minta maaf. Pandawapun akhirnya memaafkan Petruk dan dengan senang hati menerima nasihat Petruk.Inti pendidikan budi pekerti yang bisa diambil dari cerita diatas 

Apa yang dapat kita petik dari kisah Petruk? Tidak usah jauh-jauh sampai ke orang tidak punya kompetensi memegang kedudukan tinggi. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa seorang yang bisa dipercaya pun sekali waktu bisa lalai. Hidup harus saling mengingatkan untuk hal-hal yang baik. Mungkin tidak pernah ada yang mengingatkan Petruk. Satu hal lagi karena adanya peluang, yaitu membawa Jamus Kalimasada yang selama ini tidak ada yang pernah pegang kecuali Yudistira raja Amarta. Lupa plus peluang maka jadilah “Petruk dadi ratu”. Mungkin petruk sebagai orang kecil sudah memperoleh sandang, pangan dan papan. Ternyata ia ingin lebih tinggi lagi pada saat itu, ingin drajat, semat dan kramat (kedudukan, harta dan kewibawaan)

2 komentar:

  1. selamat atal munvulnya webblog Bappeda Kabupaten Blitar......tidak ada salahnya menggunakan blog produk google,,,,,apapun alamat yg digunakan,,,, sebenarnya sama saja,,,,hanya MUNGKIN terletak ke gensian kalo menggunakan blog yang gratis,,,, tapi apapun alamat yg digunakan tujuannya sama yaitu untuk menyampaikan informasi,,,,,,ibara meminum wedang kopi,,,,, di hotel berbintang, di depot,,,, di warung pinggir jalan atau di rumah teman (disuguhi) komposisinya sama yaitu kopi, gula dan air, yang membedakan hanya tempatnya gelas mewah,,,cangkir mewah atau yang biasa dan disajikan dimeja mana,,,, hanya itu,,,,,, masuk ke perus sama,,,,maka saya acungi jempol Bappeda menggunakan blog dengan inti lebih menghemat biaya. kalau seluruh kecamatan dan desa/kelurahan memiliki dengan menyampaikan potensi dll...dan di link ke satu alamat tentu kebih mendukung info publik secara online tentang Blitar seutuhnya. kami mendukung dengan membuka webblog dan nantinya akan berkembang kearah info blitar mendampingi keberadaan web milik pemkab dan dprd, alamatnya di ; http://infokabupatenblitar.blogspot.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini sebagai bentuk sarkasme... karena domain resmi terlalu banyak birokrasi dan akhirnya matiiiii.. sebagai bentuk pertanggungjawaban duit rakyat yang sudah keluar banyak... petrux maluuu

      Hapus